Pesta Narkoba Oknum Polisi
Oknum Polisi di Batam Ditangkap, Diduga Jadi Bandar Narkoba
Brigpol Adi Kurnia Sihombing saat diamankan karena bekerja sampingan sebagai bandar sabu.
https://tvscope.okezone.com/read/2024/11/01/625/3081189/oknum-polisi-di-batam-ditangkap-diduga-jadi-bandar-narkoba
BATAM - Seorang anggota Polsek Sekupang, Batam, Kepulauan Riau, ditangkap karena diduga terlibat dalam peredaran Narkoba. Brigpol Adi Kurnia Sihombing, bekerja sampingan sebagai bandar sabu, termasuk dalam sindikat peredaran narkoba yang terhubung dengan jaringan Lapas Tanjung Pinang dan melibatkan anggota Polres Barelang.
Brigpol Adi ditangkap di Mess Polisi Baloi dengan barang bukti berupa 10 gram sabu yang disembunyikan di dalam kotak handphone. Sebelum dimutasi ke Polsek Sekupang, ia bertugas di Satnarkoba Polres Barelang. Mutasi tersebut dilakukan karena tersangka diduga terlibat dalam penjualan barang bukti narkoba bersama belasan anggota Satnarkoba lainnya.
Penangkapan ini berdasarkan informasi dari dua bandar narkoba yang ditangkap sebelumnya, di mana salah satunya merupakan mantan anggota Polresta Barelang. Brigpol Adi diketahui mengedarkan sabu di wilayah Batam. (Hadits Abdillah)
Polisi di Sulsel yang Ditangkap Simpan Sabu Sudah Lama Jadi Target Operasi
Brigpol Andi Baso Amir, oknum polisi yang ditangkap akibat menyimpan narkoba jenis sabu di Bulukumba, Sulawesi Selatan, sudah lama jadi target operasi polisi.
PRESMEDIA.ID, Tanjungpinang – Kejaksaan Tinggi Kepulauan Riau (Kejati Kepri) menerima 12 berkas perkara narkoba yang melibatkan oknum Polisi Polrestabes Barelang Batam dari Penyidik Ditresnarkoba Polda Kepri.
Kepala Kejati Kepri, Teguh Subroto, melalui Kepala Seksi Penerangan Hukum, Yusnar Yusuf, mengatakan, ke 12 berkas perkara dugaan tindak pidana narkotika tersebut diterima oleh bagian Tindak Pidana Umum (Pidum) Kejati Kepri pada minggu lalu.
Benar, kami telah menerima 12 berkas perkara tindak pidana narkoba, yang merupakan tindak lanjut dari 11 Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan (SPDP) yang sebelumnya dikirim oleh penyidik Polda Kepri ke Kejati Kepri,” ujar Yusnar pada Rabu (16/10/2024).
Nama-nama tersangka dalam 12 berkas perkara tersebut lanjut Yusnar di antaranya adalah Ac, Si, Ar, Sa, Fa, Js, Am, Im, Zk, Wr, Ju, dan Ra.
Saat ini jelasnya, jaksa peneliti Kejati yang ditunjuk, sedang melakukan penelitian terhadap sejumlah berkas perkara narkoba itu, untuk memastikan kelengkapan dan kesesuaiannya dengan ketentuan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP).
“Berkas sedang diteliti oleh jaksa penuntut umum, sesuai dengan waktu yang ditentukan dalam KUHAP,” tambah Yusnar.
Jumlah tersangka dalam perkara ini lanjutnya, mengalami penambahan dari 11 SPDP yang sebelumnya diterima pada 6 September 2024.
“Para tersangka, yang merupakan oknum polisi, diduga melanggar Pasal 114 ayat (2) atau Pasal 112 ayat (2) jo Pasal 132 ayat (2) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Narkotika,” ujarnya.
10 Anggota Polisi Polresta Barelang Dipecat
Sebelumnya, 10 anggota Satuan Narkoba Polresta Barelang menjalani sidang Kode Etik Profesi Polri (KEPP) atas pelanggaran berupa penyalahgunaan wewenang dalam menyisihkan barang bukti narkoba seberat 1 kg sabu.
Sidang putusan KEPP yang digelar sejak 30 Agustus hingga awal September 2024 menjatuhkan sanksi berupa Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH) terhadap 10 anggota Polri tersebut.
Mereka yang dipecat adalah mantan Kasat Narkoba Polresta Barelang, Kompol Satria Nanda, bersama sembilan anggota lainnya, yakni Iptu Shigit Sarwo Edhi, Ipda Fadillah, dan tujuh lainnya, yaitu Aiptu Wan Rahmat Kurniawan, Bripka Junaidi Gunawan, Bripka Rahmadi, Bripka Jaka Surya, Bripka Alex Chandra, Bripka Aryanto, Brigpol Maruf Rambe.
KKEP menyatakan, mereka melanggar Pasal 13 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2003 tentang Pemberhentian Anggota Polri, juncto Pasal 13 huruf e Peraturan Polri Nomor 7 Tahun 2022.
Dalam Pasal 13 huruf e Peraturan Kapolri Nomor 7 Tahun 2022 disebutkan bahwa pelanggaran mencakup penyalahgunaan narkoba, psikotropika, serta obat terlarang, termasuk menyimpan, menggunakan, mengedarkan, dan/atau memproduksi barang-barang terlarang tersebut.
Dari 10 anggota Polri yang dipecat, tiga di antaranya mengajukan banding atas putusan KEPP.
Penulis: Presmedia Editor : Redaksi
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Penyidik Satresnarkoba Polresta Barelang masih mengembangkan kasus narkoba yang melibatkan oknum polisi di Batam berinisial Brigadir Aks.
Mereka masih memburu keterlibatan pihak lain dalam kasus narkoba yang melibatkan oknum polisi di Batam ini.
Kasus narkoba di Batam ini menyita perhatian karena oknum polisi di Batam itu nekat mengonsumsi sabu-sabu di asrama Polresta Barelang.
Selain, Brigadir Aks, polisi juga telah menetapkan rekan oknum polisi di Batam berinisial Ak sebagai tersangka.
Sementara dua orang masih berstatus DPO, masing-masing berinsial Tf dan W.
Baca juga: Oknum Polisi Pakai Narkoba di Asrama Polresta Barelang Batam, Kapolsek Ungkap Fakta Baru
"Kasusnya masih terus kami kembangkan ya. Apakah ada tersangka lain dan apakah ada oknum anggota lain yang terlibat," kata Kapolresta Barelang, Kombes Heribertus Ompusunggu melalui Kasat Narkoba Polresta Barelang, AKP Deny Langie, Minggu (3/11/2024).
Dia mengatakan penyidik masih terus melakukan proses penyidikan terhadap kasus narkoba yang menyeret oknum polisi di Batam tersebut.
"Kasus ini menjadi perhatian pimpinan dan akan kami ungkap sampai tuntas," tegasnya.
Ungkap kasus narkoba di Batam ini sebelumnya merupakan rangkaian pengembangan dari terpidana yang menjalani hukuman di Lapas Tanjungpinang.
Hasil pengembangan oleh tim Satuan Reserse Narkoba Polresta Barelang di Lapas Tanjungpinang kepada seorang terpidana berinsial E mengaku pernah mengirimkan narkotika jenis sabu-sabu seberat 50 gram kepada tersangka Ak di sekitar area DC Mall, Kota Batam, Provinsi Kepri.
Baca juga: Kompolnas Sesalkan Ada Oknum Polisi Jual Narkoba di Batam, Minta Kapolres Lakukan Ini
Setelah menerima barang haram tersebut, Ak kemudian menyerahkannya kepada oknum polisi di Batam berinisial Brigadir Aks di asrama Polresta Barelang.
Kedua tersangka selanjutnya membagi narkotika itu menjadi beberapa kantong dengan takaran tertentu yang diduga kuat untuk dijual.
Pembagiannya antara lain 12,5 gram, 2,5 gram, 9 gram, dan sisanya 26 gram.
Beberapa kantong tersebut sudah sempat terjual kepada beberapa orang, termasuk ke DPO berinisial TF sebanyak 12,5 gram dan DPO lainnya berinisial W sebanyak 2,5 gram.
Dari kamar Brigadir Aks, polisi menemukan sejumlah barang bukti sisa narkotika seberat 10 gram, alat isap (bong), timbangan, gunting dan telepon genggam milik tersangka.
Baca juga: Terungkap, Oknum Polisi yang Jual Narkoba di Batam Ternyata Berdinas di Polsek Sekupang
Selain itu, polisi juga mengamankan sepeda motor yang diduga digunakan untuk mengambil barang bukti tersebut. (TribunBatam.id/Pertanian Sitanggang)
Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News
PT. Jaringan Pemberitaan Nusantara Negeriku Graha Pena Jawa Pos Group Building, 11th floor Jl. Raya Kebayoran Lama 12 Jakarta Selatan 12210 Phone : +62 21 5369 9607 Fax : +62 21 5365 1465 Saluran info & pengaduan : +62 818 6657 66
PT. Jaringan Pemberitaan Nusantara Negeriku Graha Pena Jawa Pos Group Building, 11th floor Jl. Raya Kebayoran Lama 12 Jakarta Selatan 12210 Phone : +62 21 5369 9607 Fax : +62 21 5365 1465 Saluran info & pengaduan : +62 818 6657 66